Selasa, 21 April 2009

Wahyu Soeparno Putro: Hidayah Azan Subuh

Semua stigma negatif sebagaimana dilontarkan kelompok orientalis. Tentang Nabi Muhammad SAW, jelas tidak benar.



''Kalau saya melihat Mas Wahyu sekarang dengan orang Barat yang dulu tinggal di Australia itu jauh berbeda.'' Kata-kata itu meluncur dari mulut lelaki bernama lengkap Wahyu Soeparno Putro ketika mengawali pembicaraan dengan Republika di sela-sela waktu senggangnya.


Masyarakat Indonesia mengenal sosok pria bule ini dari layar kaca. Sejak beberapa tahun terakhir, pemilik nama lahir Dale Andrew Collins-Smith memang ikut meramaikan dunia entertainment di Tanah Air. Saat ini, ia melakoni sebagai pembawa acara program religi yang ditayangkan di salah satu stasiun televisi swasta.

Menurut Wahyu, begitu ia biasa disapa kini, gambaran dirinya yang dulu adalah orang yang gemar minuman beralkohol dan dekat dengan kehidupan malam dan hura-hura. ''Meski sejak kecil saya menganut (agama) Buddha, saya lebih mementingkan berprestasi secara duniawi, punya harta dan pekerjaan yang membanggakan,'' ujar lelaki kelahiran Skotlandia, 28 Juli 1963.

Karena itu, bagi Wahyu, agama hanya merupakan sebuah identitas diri yang harus dimilikinya ketika memasuki jenjang sekolah dasar. Terlebih lagi, kedua orang tuanya tidak meyakini satu ajaran agama apa pun. Maka, ketika pihak sekolah tempatnya menuntut ilmu mewajibkan para muridnya untuk mencantumkan agama yang dianut, Wahyu pun memilih Buddha.

Perkenalannya secara dekat dengan Islam baru terjadi ketika ia memutuskan meninggalkan semua kemapanan yang didapatkan di negara asalnya, Australia, untuk kemudian pindah ke Indonesia pada 1994 silam. Semasa tinggal di negeri kangguru, ia sudah mengetahui tentang Islam dari berbagai pemberitaan mengenai konflik Timur Tengah yang disajikan media massa di Australia. Namun, dari berbagai pemberitaan tersebut, ia hanya mengetahui bahwa Islam itu identik dengan perang dan kekerasan.

''Sebenarnya saya pribadi tidak paham apa yang media sampaikan mengenai Timur Tengah, karena sejak kecil saya tidak gampang percaya dengan apa yang diberitakan oleh media. Terlebih lagi, ada teman yang bilang ia bisa terima semua agama kecuali Islam,'' tuturnya.

Namun, ketika pertama kali tinggal di Indonesia, Wahyu yang telah menjadi yatim-piatu sejak usia 20 tahun ini justru tinggal di lingkungan masyarakat yang mayoritasnya Muslim. Yang menjadi kendala baginya saat itu bukan masalah perbedaan agama, melainkan soal perbedaan budaya dan adat istiadat masyarakat Yogyakarta yang terkenal sangat sopan dan halus dalam bertutur kata.

Di kota gudeg itu, dia tinggal mengontrak bersama teman. Namun, seiring waktu berjalan, dia kemudian bertemu dengan Soeparno. Soeparno ini adalah ayah beranak lima yang bekerja sebagai seorang satpam. Singkat cerita, Wahyu kemudian diajak menetap bersama di rumah Soeparno sekaligus juga diangkat sebagai anak dari keluarga besar Soeparno.

Azan Subuh
Lebih banyak bergaul dengan komunitas Muslim di tempat tinggalnya di Yogyakarta, membuat Wahyu merasa nyaman untuk mengenal lebih dalam mengenai Islam. Bahkan, tahun pertama tinggal di Yogyakarta, Wahyu sudah mulai ikut berpuasa bersama dengan semua rekan di kantornya yang dulu.

''Awalnya, saya cuma ingin mengetahui saja seperti apa sih rasanya puasa,'' kata dia. Tetapi, setelah tahun kedua tinggal di sana, ia sudah bisa menjalankan puasa selama sebulan penuh.

Dari sekadar ikut-ikutan berpuasa, kata Wahyu, sejak itu ia mulai merasakan suatu perubahan dalam dirinya. Jika biasanya sulit sekali untuk bangun pagi, entah kenapa setelah rutin ikut menjalankan puasa di bulan Ramadhan, ia kerap terbangun beberapa menit sebelum azan Subuh berkumandang.

Awalnya, suara azan Subuh adalah 'musuh' bebuyutan Wahyu. Ia merasa, suara itu sangat mengganggu tidurnya. Namun, siapa nyana, suara azan Subuh itu pula yang justru membawanya menemukan jalan menjadi seorang mualaf--seorang pemeluk Islam.

Rumah Soeparno letaknya hanya sepelemparan batu ke arah masjid. Karena tidak jauh dari masjid, tidak mengherankan kalau setiap pagi suara azan Subuh itu seperti meraung-raung di dekat daun telinganya. Rutinitas itu akhirnya membuat Wahyu selalu terbangun di pagi hari. ''Ini yang membuat saya heran,'' katanya. ''Padahal, sejak kecil saya tak pernah bisa bangun pagi, tapi di sana (Yogyakarta) saya mampu mengubah pola hidup saya untuk bangun pagi.''

Pengalamannya tersebut kemudian ia ceritakan ke bapak angkatnya. Namun, oleh Soeparno, ia disarankan menemui seorang ustadz yang juga merupakan imam masjid di tempat tinggalnya, bernama Sigit. ''Waktu saya ceritakan tentang pengalaman saya, dia malah berkata kepada saya, 'Sepertinya malaikat mulai dekat dengan kamu','' kata Wahyu menirukan ucapan Pak Sigit.

Mendengar ucapan itu, Wahyu merasakan seperti ada yang meledak-ledak di dalam dirinya. ''Semuanya seperti jatuh ke tempatnya,'' kata dia menggambarkan situasi emosional dirinya ketika itu. ''Saat itu, saya juga sudah bisa menangkap secara akal sehat tentang Islam,'' ujarnya lagi.

Ledakan yang ada di dalam diri itu kemudian membawa Wahyu terus menjalin hubungan dengan Pak Sigit. Dari sosok ustadz itu, dia mengaku mendapatkan sebuah buku tentang Islam dan mualaf. Dan, pada saat itu pula, niatnya untuk mempelajari Islam dan semua ajarannya kian menggelora.

Saat hasrat di dalam diri semakin 'merasa' Islam, Wahyu kemudian bertanya pada Soeparno. ''Saya merasa lucu karena sudah seperti merasa Muslim,'' kata dia kepada Soeparno. ''Tetapi, bagaimana caranya,'' sambung dia kembali. Mendengar ucapan pria bule, Soeparno sangat terkejut. Lantas lelaki ini menyarankan agar Wahyu masuk Islam saja melalui bantuan Pak Sigit.

Tidak membutuhkan waktu lama, sekitar medio 1999, Dale Andrew Collins-Smith kemudian berpindah agama sekaligus berganti nama menjadi Wahyu Soeparno Putro. Dan, prosesi hijrah itu dilakukannya di masjid yang mengumandangkan azan Subuh dekat rumahnya. Yang dulu dianggap 'mengganggu' tidurnya.

Setelah memeluk Islam, ia baru menyadari bahwa semua stigma negatif mengenai agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW ini ternyata tidak benar. Bahkan, selama berada dalam pelukan Islam hampir 10 tahun lamanya, ia merasakan menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya.

Dirinya yang sekarang, menurut Wahyu, adalah sosok pribadi yang jauh lebih sabar, lebih banyak diam daripada komentar, dan jauh lebih sederhana. ''Dulu apa yang saya dapat, saya nikmati sendiri. Kalau sekarang, saya menilai rezeki yang kita peroleh tidak semuanya milik kita, tapi ada hak orang lain.''

Kendati demikian, untuk urusan agama, lanjut Wahyu, dirinya tidak segan-segan untuk bersikap tegas. ''Kalau tidak, ya tidak. Tidak ada yang namanya abu-abu,'' tukasnya. Meski hal tersebut, diakuinya, terkadang membuat hubungan dengan teman-temannya menjadi kurang baik. dia/taq

By Republika Newsroom

Jumat, 17 April 2009

FLU SINGAPURA - HFMD - KTM


"Flu Singapura" sebenarnya adalah penyakit yang didunia kedokteran dikenal sebagai Hand, Foot, and Mouth Disease (HFMD) atau penyakit Kaki, Tangan dan Mulut ( KTM )
Penyakit KTM ini adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus RNA yang masuk dalam famili Picornaviridae (Pico, Spanyol = kecil ), Genus Enterovirus ( non Polio ). Genus yang lain adalah Rhinovirus, Cardiovirus, Apthovirus. Didalam Genus enterovirus terdiri dari Coxsackie A virus, Coxsackie B virus, Echovirus dan Enterovirus.

Penyebab KTM yang paling sering pada pasien rawat jalan adalah Coxsackie A16, sedangkan yang sering memerlukan perawatan karena keadaannya lebih berat atau ada komplikasi sampai meninggal adalah Enterovirus 71. Berbagai enterovirus dapat menyebabkan berbagai penyakit.

EPIDEMIOLOGI:
Penyakit ini sangat menular dan sering terjadi dalam musim panas. KTM adalah penyakit umum/?biasa? pada kelompok masyarakat yang ?crowded? dan menyerang anak-anak usia 2 minggu sampai 5 tahun ( kadang sampai 10 tahun ).
Orang dewasa umumnya kebal terhadap enterovirus. Penularannya melalui kontak langsung dari orang ke orang yaitu melalui droplet, pilek, air liur (oro-oro), tinja, cairan dari vesikel atau ekskreta. Penularan kontak tidak langsung melalui barang, handuk, baju, peralatan makanan, dan mainan yang terkontaminasi oleh sekresi itu. Tidak ada vektor tetapi ada pembawa (?carrier?) seperti lalat dan kecoa. Penyakit KTM ini mempunyai imunitas spesifik, namun anak dapat terkena KTM lagi oleh virus strain Enterovirus lainnya. Masa Inkubasi 2 ? 5 hari.

GAMBARAN KLINIK :

Mula-mula demam tidak tinggi 2-3 hari, diikuti sakit leher (pharingitis), tidak ada nafsu makan, pilek, gejala seperti ?flu? pada umumnya yang tak mematikan. Timbul vesikel yang kemudian pecah, ada 3-10 ulcus dumulut seperti sariawan ( lidah, gusi, pipi sebelah dalam ) terasa nyeri sehingga sukar untuk menelan.
Bersamaan dengan itu timbul rash/ruam atau vesikel (lepuh kemerahan/blister yang kecil dan rata), papulovesikel yang tidak gatal ditelapak tangan dan kaki.
Kadang-kadang rash/ruam (makulopapel) ada dibokong. Penyakit ini membaik sendiri dalam 7-10 hari.
Bila ada muntah, diare atau dehidrasi dan lemah atau komplikasi lain maka penderita tersebut harus dirawat. Pada bayi/anak-anak muda yang timbul gejala berat , harus dirujuk kerumah sakit sebagai berikut :

o Hiperpireksia ( suhu lebih dari 39 der. C).
o Demam tidak turun-turun (?Prolonged Fever?)
o Tachicardia.
o Tachypneu
o Malas makan, muntah atau diare dengan dehidrasi.
o Lethargi
o Nyeri pada leher,lengan dan kaki.
o Serta kejang-kejang.

Komplikasi penyakit ini adalah :

o Meningitis (aseptic meningitis, meningitis serosa/non bakterial)
o Encephalitis ( bulbar )
o Myocarditis (Coxsackie Virus Carditis) atau pericarditis
o Paralisis akut flaksid (?Polio-like illness? )

Satu kelompok dengan penyakit ini adalah :

1. Vesicular stomatitis dengan exanthem (KTM) - Cox A 16, EV 71 (Penyakit ini)
2. Vesicular Pharyngitis (Herpangina) - EV 70
3. Acute Lymphonodular Pharyngitis - Cox A 10

LABORATORIUM :

Sampel ( Spesimen ) dapat diambil dari tinja, usap rektal, cairan serebrospinal dan usap/swab ulcus di mulut/tenggorokan, vesikel di kulit spesimen atau biopsi otak.
Spesimen dibawa dengan ?Hank?s Virus Transport?. Isolasi virus dencara biakan sel dengan suckling mouse inoculation.
Setelah dilakukan ?Tissue Culture?, kemudian dapat diidentifikasi strainnya dengan antisera tertentu / IPA, CT, PCR dll. Dapat dilakukan pemeriksaan antibodi untuk melihat peningkatan titer.

Diagnosa Laboratorium adalah sebagai berikut :

1. Deteksi Virus :

o Immuno histochemistry (in situ)
o Imunofluoresensi antibodi (indirek)
o Isolasi dan identifikasi virus.
Pada sel Vero ; RD ; L20B
Uji netralisasi terhadap intersekting pools
Antisera (SCHMIDT pools) atau EV-71 (Nagoya) antiserum.

2. Deteksi RNA :

RT-PCR
Primer : 5? CTACTTTGGGTGTCCGTGTT 3?
5? GGGAACTTCGATTACCATCC 3?
Partial DNA sekuensing (PCR Product)

3. Serodiagnosis :

Serokonversi paired sera dengan uji serum netralisasi terhadap virus EV-71 (BrCr, Nagoya) pada sel Vero.
Uji ELISA sedang dikembangkan.
Sebenarnya secara klinis sudah cukup untuk mendiagnosis KTM, hanya kita dapat mengatahui apakah penyebabnya Coxsackie A-16 atau Enterovirus 71.

TATALAKSANA :

o Istirahat yang cukup
o Pengobatan spesifik tidak ada.
o Dapat diberikan :

Immunoglobulin IV (IGIV), pada pasien imunokompromis atau neonatus

Extracorporeal membrane oxygenation.

o Pengobatan simptomatik :
Antiseptik didaerah mulut
Analgesik misal parasetamol
Cairan cukup untuk dehidrasi yang disebabkan sulit minum dan karena demam
Pengobatan suportif lainnya ( gizi dll )
Penyakit ini adalah ?self limiting diseases? ( berobat jalan ) yang sembuh dalam 7-10 hari, pasien perlu istirahat karena daya tahan tubuh menurun. Pasien yang dirawat adalah yang dengan gejala berat dan komplikasi tersebut diatas.

PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT:
Penyakit ini sering terjadi pada masyarakat dengan sanitasi yang kurang baik. Pencegahan penyakit adalah dengan menghilangkan ?Overcrowding?, kebersihan (Higiene dan Sanitasi). Lingkungan dan perorangan misal cuci tangan, desinfeksi peralatan makanan, mainan, handuk yang memungkinkan terkontaminasi.
Bila perlu anak tidak bersekolah selama satu minggu setelah timbul rash sampai panas hilang. Pasien sebenarnya tak perlu diasingkan karena ekskresi virus tetap berlangsung beberapa minggu setelah gejala hilang, yang penting menjaga kebersihan perorangan.
Di Rumah sakit ? Universal Precaution? harus dilaksanakan.
Penyakit ini belum dapat dicegah dengan vaksin (Imunisasi)

UPAYA PEMERINTAH DALAM HAL INI :
Meningkatkan survailans epidemiologi (perlu definisi klinik)
Memberikan penyuluhan tentang cara-cara penularan dan pencegahan KTM untuk memotong rantai penularan.
Memberikan penyuluhan tentang tamda-tanda dan gejala KTM
Menjaga kebersihan perorangan.
Bila anak tidak dirawat, harus istirahat di rumah karena :
o Daya tahan tubuh menurun.
o Tidak menularkan kebalita lainnya.
Menyiapkan sarana kesehatan tentang tatalaksana KTM termasuk pelaksanaan ?Universal Precaution?nya.

Hand-Foot-Mouth Disease (HFMD)

Etiologi : Coxsackievirus A 16
Cara Penularan : Droplets
Masa Inkubasi : 4 ? 6 Hari

Manifestasi Klinis :
Masa prodromal ditandai dengan panas subfebris, anoreksia, malaise dan nyeri tenggorokan yang timbul 1 ? 2 hari sebelum timbul enantem. Enantem adalah manifestasi yang paling sering pada HFMD. Lesi dimulai dengan vesikel yang cepat menjadi ulkus dengan dasar eritem, ukuran 4-8 mm yang kemudian menjadi krusta, terdapat pada mukosa bukal dan lidah serta dapat menyebar sampai palatum uvula dan pilar anterior tonsil. Eksantema tampak sebagai vesiko pustul berwarna putih keabu-abuan, berukuran 3-7 mm terdapat pada lengan dan kaki, pada permukaan dorsal atau lateral, pada anak sering juga terdapat di bokong. Lesi dapat berulang beberapa minggu setelah infeksi, jarang menjadibula dan biasanya asimptomatik, dapat terjadi rasa gatal atau nyeri pada lesi. Lesi menghilang tanpa bekas.

Diagnosis :
Manifestasi klinis dan isolasi virus dengan preparat Tzank.

Diagnosis Banding : Varisela, herpes

Terapi : Simptomatis

"Flu Singapura" sebenarnya adalah penyakit yang didunia kedokteran dikenal sebagai Hand, Foot, and Mouth Disease (HFMD) atau penyakit Kaki, Tangan dan Mulut ( KTM )
Penyakit KTM ini adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus RNA yang masuk dalam famili Picornaviridae (Pico, Spanyol = kecil ), Genus Enterovirus ( non Polio ). Genus yang lain adalah Rhinovirus, Cardiovirus, Apthovirus. Didalam Genus enterovirus terdiri dari Coxsackie A virus, Coxsackie B virus, Echovirus dan Enterovirus.
Penyebab KTM yang paling sering pada pasien rawat jalan adalah Coxsackie A16, sedangkan yang sering memerlukan perawatan karena keadaannya lebih berat atau ada komplikasi sampai meninggal adalah Enterovirus 71. Berbagai enterovirus dapat menyebabkan berbagai penyakit.

EPIDEMIOLOGI:
Penyakit ini sangat menular dan sering terjadi dalam musim panas. KTM adalah penyakit umum/?biasa? pada kelompok masyarakat yang ?crowded? dan menyerang anak-anak usia 2 minggu sampai 5 tahun ( kadang sampai 10 tahun ). Orang dewasa umumnya kebal terhadap enterovirus. Penularannya melalui kontak langsung dari orang ke orang yaitu melalui droplet, pilek, air liur (oro-oro), tinja, cairan dari vesikel atau ekskreta. Penularan kontak tidak langsung melalui barang, handuk, baju, peralatan makanan, dan mainan yang terkontaminasi oleh sekresi itu. Tidak ada vektor tetapi ada pembawa (?carrier?) seperti lalat dan kecoa. Penyakit KTM ini mempunyai imunitas spesifik, namun anak dapat terkena KTM lagi oleh virus strain Enterovirus lainnya. Masa Inkubasi 2 ? 5 hari.

GAMBARAN KLINIK :
Mula-mula demam tidak tinggi 2-3 hari, diikuti sakit leher (pharingitis), tidak ada nafsu makan, pilek, gejala seperti ?flu? pada umumnya yang tak mematikan. Timbul vesikel yang kemudian pecah, ada 3-10 ulcus dumulut seperti sariawan ( lidah, gusi, pipi sebelah dalam ) terasa nyeri sehingga sukar untuk menelan.
Bersamaan dengan itu timbul rash/ruam atau vesikel (lepuh kemerahan/blister yang kecil dan rata), papulovesikel yang tidak gatal ditelapak tangan dan kaki.
Kadang-kadang rash/ruam (makulopapel) ada dibokong. Penyakit ini membaik sendiri dalam 7-10 hari.
Bila ada muntah, diare atau dehidrasi dan lemah atau komplikasi lain maka penderita tersebut harus dirawat. Pada bayi/anak-anak muda yang timbul gejala berat , harus dirujuk kerumah sakit sebagai berikut :

o Hiperpireksia ( suhu lebih dari 39 der. C).
o Demam tidak turun-turun (?Prolonged Fever?)
o Tachicardia.
o Tachypneu
o Malas makan, muntah atau diare dengan dehidrasi.
o Lethargi
o Nyeri pada leher,lengan dan kaki.
o Serta kejang-kejang.

Komplikasi penyakit ini adalah :

o Meningitis (aseptic meningitis, meningitis serosa/non bakterial)
o Encephalitis ( bulbar )
o Myocarditis (Coxsackie Virus Carditis) atau pericarditis
o Paralisis akut flaksid (?Polio-like illness? )

Satu kelompok dengan penyakit ini adalah :

1. Vesicular stomatitis dengan exanthem (KTM) - Cox A 16, EV 71 (Penyakit ini)
2. Vesicular Pharyngitis (Herpangina) - EV 70
3. Acute Lymphonodular Pharyngitis - Cox A 10

LABORATORIUM :
Sampel ( Spesimen ) dapat diambil dari tinja, usap rektal, cairan serebrospinal dan usap/swab ulcus di mulut/tenggorokan, vesikel di kulit spesimen atau biopsi otak.
Spesimen dibawa dengan ?Hank?s Virus Transport?. Isolasi virus dencara biakan sel dengan suckling mouse inoculation.
Setelah dilakukan ?Tissue Culture?, kemudian dapat diidentifikasi strainnya dengan antisera tertentu / IPA, CT, PCR dll. Dapat dilakukan pemeriksaan antibodi untuk melihat peningkatan titer.
Diagnosa Laboratorium adalah sebagai berikut :
1. Deteksi Virus :
o Immuno histochemistry (in situ)
o Imunofluoresensi antibodi (indirek)
o Isolasi dan identifikasi virus.
Pada sel Vero ; RD ; L20B
Uji netralisasi terhadap intersekting pools
Antisera (SCHMIDT pools) atau EV-71 (Nagoya) antiserum.
2. Deteksi RNA :
RT-PCR
Primer : 5? CTACTTTGGGTGTCCGTGTT 3?
5? GGGAACTTCGATTACCATCC 3?
Partial DNA sekuensing (PCR Product)
3. Serodiagnosis :
Serokonversi paired sera dengan uji serum netralisasi terhadap virus EV-71 (BrCr, Nagoya) pada sel Vero.
Uji ELISA sedang dikembangkan.
Sebenarnya secara klinis sudah cukup untuk mendiagnosis KTM, hanya kita dapat mengatahui apakah penyebabnya Coxsackie A-16 atau Enterovirus 71.

TATALAKSANA :
o Istirahat yang cukup
o Pengobatan spesifik tidak ada.
o Dapat diberikan :
Immunoglobulin IV (IGIV), pada pasien imunokompromis atau neonatus

Extracorporeal membrane oxygenation.

o Pengobatan simptomatik :
Antiseptik didaerah mulut Analgesik misal parasetamol Cairan cukup untuk dehidrasi yang disebabkan sulit minum dan karena demam Pengobatan suportif lainnya ( gizi dll )
Penyakit ini adalah ?self limiting diseases? ( berobat jalan ) yang sembuh dalam 7-10 hari, pasien perlu istirahat karena daya tahan tubuh menurun. Pasien yang dirawat adalah yang dengan gejala berat dan komplikasi tersebut diatas.

PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT:

Penyakit ini sering terjadi pada masyarakat dengan sanitasi yang kurang baik. Pencegahan penyakit adalah dengan menghilangkan ?Overcrowding?, kebersihan (Higiene dan Sanitasi). Lingkungan dan perorangan misal cuci tangan, desinfeksi peralatan makanan, mainan, handuk yang memungkinkan terkontaminasi.
Bila perlu anak tidak bersekolah selama satu minggu setelah timbul rash sampai panas hilang. Pasien sebenarnya tak perlu diasingkan karena ekskresi virus tetap berlangsung beberapa minggu setelah gejala hilang, yang penting menjaga kebersihan perorangan.
Di Rumah sakit ? Universal Precaution? harus dilaksanakan.
Penyakit ini belum dapat dicegah dengan vaksin (Imunisasi)

UPAYA PEMERINTAH DALAM HAL INI :
Meningkatkan survailans epidemiologi (perlu definisi klinik)
Memberikan penyuluhan tentang cara-cara penularan dan pencegahan KTM untuk memotong rantai penularan.
Memberikan penyuluhan tentang tamda-tanda dan gejala KTM
Menjaga kebersihan perorangan.
Bila anak tidak dirawat, harus istirahat di rumah karena :
o Daya tahan tubuh menurun.
o Tidak menularkan kebalita lainnya.
Menyiapkan sarana kesehatan tentang tatalaksana KTM termasuk pelaksanaan ?Universal Precaution?nya.

Hand-Foot-Mouth Disease (HFMD)
Etiologi : Coxsackievirus A 16
Cara Penularan : Droplets
Masa Inkubasi : 4 ? 6 Hari

Manifestasi Klinis :
Masa prodromal ditandai dengan panas subfebris, anoreksia, malaise dan nyeri tenggorokan yang timbul 1 ? 2 hari sebelum timbul enantem. Enantem adalah manifestasi yang paling sering pada HFMD. Lesi dimulai dengan vesikel yang cepat menjadi ulkus dengan dasar eritem, ukuran 4-8 mm yang kemudian menjadi krusta, terdapat pada mukosa bukal dan lidah serta dapat menyebar sampai palatum uvula dan pilar anterior tonsil. Eksantema tampak sebagai vesiko pustul berwarna putih keabu-abuan, berukuran 3-7 mm terdapat pada lengan dan kaki, pada permukaan dorsal atau lateral, pada anak sering juga terdapat di bokong. Lesi dapat berulang beberapa minggu setelah infeksi, jarang menjadibula dan biasanya asimptomatik, dapat terjadi rasa gatal atau nyeri pada lesi. Lesi menghilang tanpa bekas.

Diagnosis :
Manifestasi klinis dan isolasi virus dengan preparat Tzank.
Diagnosis Banding : Varisela, herpes
Terapi : Simptomatis


Rabu, 15 April 2009

Sebagian Anggota DPR Malas Hadiri Paripurna


Liputan6.com, Jakarta: Rapat paripurna DPR, Senin (13/4), hanya dihadiri sedikit anggota Dewan. Padahal, berdasarkan peraturan paripurna adalah rapat tertinggi di DPR untuk pengambilan keputusan. Menurut Ketua DPR, Agung Laksono, ketidakhadiran anggotanya terkait dengan hasil pemilu.



Masa tugas anggota DPR saat ini akan habis enam bulan lagi. Jika mereka tetap malas bersidang maka rakyat yang rugi. Padahal, setiap bulan anggota Dewan menerima gaji pokok Rp 15.510 ribu ditambah tunjangan listrik, tunjangan aspirasi, tunjangan kehormatan, tunjangan komunikasi, dan tunjangan pengawasan. Tanpa ikut sidang saja, total uang yang diterima setiap anggota Dewan mencapai Rp 46,1 juta. Kekayaan mereka akan terus bertambah jika ikut dalam berbagai kegiatan, seperti pembahasan undang-undang.(IAN/Nina Bahri dan Eko Purwanto)

Kamis, 02 April 2009

Warga Lebak Temukan Alquran dan Pedang Raksasa


Liputan6.com, Lebak: Warga Lebak, Banten, dihebohkan dengan penemuan sebuah Alquran kuno berukuran raksasa. Panjang Alquran itu mencapai 2,5 meter dan lebar 1,38 meter. Disamping Alquran juga ditemukan sebuah pedang dengan panjang 1.7 meter.


Aneh tapi nyata, begitulah tanggapan warga yang datang menyaksikan keberadaan Alquran dan pedang raksasa di Masjid Assahadat, Desa Bojong Leles, Lebak, Banten. Tidak hanya karena ukurannya yang besar, tapi karena asal muasal kedua benda tersebut yang tiba-tiba saja ditemukan tergeletak di halaman masjid.

Menurut keterengan pengelola masjid, Haji Dedi Yayat, Alquran dan pedang raksasa tersebut ditemukan tergeletak begitu saja tanpa diketahui pembawanya. Kondisi ini sempat membingungkan mengingat saat itu warga banyak yang berkumpul di masjid untuk memperbaiki tempat wudhu.

Sejauh ini Majelis Ulama Indonesia (MUI) Lebak dan sejumlah ulama tradisional telah memeriksa kandungan Alquran bersampul kulit unta tersebut. Berdasarkan hasil pemeriksaan diketahui seluruh isi Alquran yang ditulis dengan tangan ternyata sesuai dan lengkap seperti yang lainnya.

Guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, Alquran dan pedang tanpa pemilik tersebut kini disimpan di Masjid Assahadat dengan penjagaan polisi karena banyak warga yang berkunjung untuk melihat. Pengelola masjid sengaja membuatkan tempat khusus sebagai dudukan Alquran dan pedang. (IAN/Agus Faisal Karim dan Taufik Muharam)

Rabu, 01 April 2009

AL-FATIHAH


Surah Al Fatehah terdiri daripada tujuh ayat. Keseluruhan ayat-ayat dan terjemahannya adalah seperti berikut:
Terjemahan:

1. Dengan nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
2. Segala puji bagi Allah, Tuhan pentadbir semesta alam.
3. Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
4. Raja (Tuhan) yang memiliki hari Akhirat.
5. Akan Engkaulah (ya Allah) yang kami sembah dan akan Engkaulah kami minta pertolongan.
6. Tunjukilah kami jalan yang lurus.
7. Iaitu jalan orang-orang yang telah Engkau berikan nikmat kepada mereka, dan bukan jalan orang-orang yang dimurkai dan bukan pula jalan orang-orang yang sesat.

Surah Al Fatehah terdiri daripada ayat-ayat Makkiyyah atau disebut juga Suratul Makkiyyah. Sebagai ingatan, ayat Makkiyyah ialah setiap ayat atau surah yang turun sebelum Rasulullah berpindah atau berhijrah ke Madinah. Manakala ayat Madaniyah pula ialah setiap ayat atau surah yang turun selepas Rasulullah SAW berhijrah ke Madinah, sekalipun ayat itu tidak turun di Madinah. Ayat itu mungkin turun di Mekah, mungkin turun di Thaif atau mungkin turun di dalam perjalanan.

Ayat-ayat di dalam surah Al Fatehah diturunkan secara beransur-ansur sebanyak dua kali, iaitu sebahagian ayat turun di Mekah, sebahagian ayat lagi turun di Madinah. Walau bagaimanapun, semua ayatnya adalah ayat-ayat Makkiyyah. Ia dikatakan surah Al Fatehah atau ‘Surah Pembukaan’. Ia boleh juga dikatakan ‘Surah Yang Dapat Kemenangan’ sebab menurut bahasa Arab, ‘kemenangan’ berasal dari perkataan ‘fath’.

MENGAPA AL FATEHAH DISEBUT SURAH KEMENANGAN?

Al Fatehah dinamakan ‘Surah Kemenangan’ kerana ia adalah ibu kitab atau Ummul Kitab. Ibu kepada kitab yang tertulis di Luh Mahfuz itu ada di dalam Al Fatehah. Dengan ertikata yang lain, kandungan Al Fatehah meliputi seluruh Al Quran. Kalau surah Al Fatehah dapat difahami dan dihayati intipatinya, itu pun sudah cukup untuk memahami intipati Al Quran. Jadi bila seseorang memahami Al Fatehah, menghayati dan mengamalkannya, ia akan menjadi orang yang dapat kemenangan.

Sudah disebutkan tadi, intipati Al Quran yang 30 juz itu ada dalam Al Fatehah yang sebanyak tujuh ayat. Ertinya, katalah ada seorang pakar yang diberi ilmu oleh Tuhan. Dia tidak membaca keseluruhan Al Quran tetapi dia berkata, “Mari kita hurai Al Fatehah.” Maka dia pun syarahkan isi Al Fatehah itu mungkin selama setahun kerana ibarat hendak menggali lombong; tidak mungkin sekadar pakai cangkul dan tidak mungkin selesai dalam satu hari; untuk mengeluarkan ‘emas’ Al Quran itu sudah tentu memakan masa.

Selepas setahun pakar itu memberi kuliah, dia pun berkata, “Mari tengok Al Quran.” Maka mereka akan dapati apa yang disyarahkan huraian dari Al Fatehah itu akan sama dengan seluruh isi Al Quran. Cuma, tidak pernah ada orang yang buat begitu kerana tidak ada orang yang pakar. Begitulah huraian atau tafsiran Al Fatehah itu. Bilamana tafsiran ini jadi ilmu lalu dihayati dan di’apply’kan, pasti seseorang itu akan dapat kemenangan. Inilah hujah mengapa surah ini disebut Surah Yang Dapat Kemenangan.

SURAH PEMBUKAAN

Maksud biasa Al Fatehah yang selalu dibahas oleh ulama ialah ‘Surah Pembukaan’ kerana ia diletak di depan iaitu di pintu Al Quran. Ertinya Al Fatehah adalah surah yang pertama. Peliknya kerana ia bukan ayat yang mula-mula turun. Ayat yang mula-mula turun ialah dari Surah Al ‘Alaq sebanyak lima ayat. Sepatutnya Surah Pembukaan itu ialah Surah Al ‘Alaq tetapi ia tidak disebut sebagai ‘Surah Pembukaan’ atau ‘Surah Kemenangan.’ Mengapa?

Di sini kita dapat rahsianya. Hikmahnya ialah kerana Al Fatehah itu mengandungi semua aspek sama ada aqidah, syariah atau akhlak. Terutamanya aspek syariah yang mana kalau diperluaskan, syariah itu ialah peraturan atau undang-undang sistem hidup. Manakala hikmah diturunkan Surah Al ‘Alaq dahulu ialah Tuhan hendak tanamkan aqidah dahulu. Kalau aqidah belum ada; tidak tahu adanya Tuhan, tidak tahu kemampuan dan kuasa Tuhan; maka apa perlunya syariah.

Oleh itu walaupun Surah Al ‘Alaq turun awal, ia tidak disebut sebagai Surah Pembukaan atau Surah Kemenangan kerana ia hanya menyebut satu juzuk iaitu aqidah. Al ‘Alaq sahaja tidak mewakili seluruh Al Quran. Maka sebab itulah Surah Al Fatehah yang meliputi seluruh isi Al Quran dijadikan surah pertama walaupun ia bukan surah yang pertama turun.


BISMILLAH ADALAH SALAH SATU AYAT AL FATEHAH

Dalam Surah Al Fatehah ada tujuh ayat termasuk Bismillahirrahmanirrahim. Bismillahirrahmanirrahim itu adalah ayat dari Al Fatehah (ayatul min ayatil Fatihah). Ertinya ia wajib dibaca di dalam solat ketika membaca Al Fatehah. Bagi orang Wahabi, mereka tidak memasukkannya dalam Al Fatehah. Oleh itu kaum Wahabi kebanyakannya tidak membaca Bismillah dalam solat. Mereka terus saja membaca Alhamdulillah…

Lebih malang lagi, imam-imamnya juga ada yang tidak membaca Bismillah. Padahal kalau imam itu bijaksana, berhikmah dan menghormati mazhab serta memikirkan kepentingan masyarakat umum, apa salahnya dia membaca Bismillah. Bahkan bagi mereka pun membaca Bismillah adalah sunat, bukannya haram.

Kalau dia membaca Bismillah, dia dapat pahala sunat. Sedangkan bagi orang yang yakin Bismillah itu wajib dibaca, maka batal sembahyang orang tersebut bila imam tidak membaca Bismillah. Jadi kalau imam itu bijak, walaupun dia anggap baca Bismillah itu sunat, dia akan membacanya kerana selain dapat pahala sunat dan menghormati mazhab yang lain, ia juga menyelamatkan makmumnya dari terbatal sembahyang.


DI SEBALIK TUJUH AYAT DALAM FATEHAH

Al Fatehah ada tujuh ayat. Kalau kita lihat, tujuh ayat dalam Al Fatehah itu dirangkapkan dua ayat, dua ayat. Ia seolah-olah berbentuk sajak. Hujungnya disamakan iaitu sama ada huruf mim atau huruf nun di akhir setiap ayat. Ada ayat yang berakhir dengan ‘mim’ dan ada ayat yang akhirnya dengan ‘nun’. Ayatnya seolah-olah bahagian akhirnya dipasang-pasangkan.

Sebenarnya dalam jumlah ayat Al Fatehah yang tujuh ini, ada hikmah yang besar. Secara isyarat, ia ada hubungan dengan manusia dan dengan ciptaan Tuhan. Antaranya ialah:

1. Tujuh ayat menggambarkan tujuh hari dalam seminggu

Dalam tujuh hari itulah sama ada manusia hendak jadi jahat atau jadi baik, dapat rahmat atau dapat laknat, dapat bahagia atau celaka, jadi kafir atau jadi mukmin, kaya atau susah, sakit atau sihat. Apakah ada hari yang lain selain daripada tujuh hari itu (yakni Ahad hingga Sabtu)? Tentu tidak. Ertinya dalam masa seminggu, kalau seseorang itu benar-benar menghayati Al Quran; yang intipatinya ada dalam tujuh ayat Fatehah itu, sehingga ia benar-benar berperanan dalam hidupnya, maka dalam seminggu itu dia boleh selamat. Kalau Fatehah tidak berperanan pada dirinya dalam seminggu, maka akan kena laknatlah dia. Huru-hara, haru-biru dan celakalah hidupnya.

2. Tujuh ayat berkait dengan tujuh anggota badan

Dalam seminggu itu sama ada manusia jadi baik atau buruk, ditentukan oleh anggota yang tujuh. Sebab itu dalam sembahyang; yang mana sembahyang itu adalah rukun Islam yang kedua; kesemua tujuh anggota ini terlibat atau digunakan. Kalau agama lain, mereka menyembah Tuhan tidak melibatkan semua anggota. Sebaliknya dalam ajaran Islam, semua anggota terlibat untuk tunduk dan patuh kepada Tuhan.

Ketujuh-tujuh anggota itu ialah:

a. Kepala - ini termasuklah anggota-anggota yang ada di kepala seperti mata, mulut, telinga, lidah dan lain-lain. Kegunaan kepala pula ada bermacam-macam jenis.

b. Dua tangan - ia juga banyak peranannya. Ia boleh berbuat baik atau berbuat jahat, boleh bunuh orang, boleh selamatkan atau celakakan orang.

c. Kedua-dua lutut

d. Kedua-dua tapak kaki
Dalam sembahyang, anggota-anggota sujud itu merupakan tujuh anggota penting tubuh manusia. Semuanya terlibat dalam solat. Dalam doa Iftitah kita menyebut, “Hidupku dan matiku adalah untuk Allah.” Ertinya semua anggota yang penting dalam diri kita ini secara tidak langsung sudah kita ikrarkan bahawa kita serahkan pada Allah. Ertinya kita akan menggunakannya ke jalan Allah sebagaimana yang Allah kehendaki. Oleh itu kalau kita sedari dan hayati, apa yang disebut dalam bacaan melibatkan juga anggota dalam perbuatan.

3. Tujuh ayat berkait dengan tujuh Neraka dan tujuh Syurga

Al Fatehah ada tujuh ayat. Kalau intipati Quran dapat dihayati atau tidak dapat dihayati, itu yang akan menentukan nasib seseorang nanti sama ada Neraka yang tujuh atau Syurga yang tujuh. Semua ditentukan oleh intipati Al Fatehah. Kalau Al Fatehah berperanan dalam hidupnya, dia akan dapat salah satu dari tujuh peringkat Syurga. Kalau tidak dapat dihayati dan tidak dapat dijadikan amalan hidup, dia akan masuk salah satu dari tujuh peringkat Neraka.

4. Tujuh ayat itu juga menggambarkan di dunia ini ada tujuh lapis langit dan tujuh lapis bumi

Di langit ada macam-macam makhluk Tuhan yang ada hubungan dengan kehidupan manusia. Demikian juga dengan tujuh lapis bumi yang ada hubungan dengan kehidupan manusia. Ramai ahli sains yang membuat kajian sudah mengesahkannya tetapi ia setakat hubungan yang lahir.

Sebenarnya ia bukan sekadar hubungan yang lahir sahaja. Manusia bukan hanya berhubung dengan matahari, bulan dan bintang sahaja. Tidak juga hanya berhubungan dengan isi bumi, lautan, hutan, binatang, tanaman dan seumpamanya. Bahkan manusia juga berhubung rapat dengan makhluk yang ghaib seperti malaikat.

Malaikat juga menentukan hidup manusia. Kenapa? Sebab ia juga tumpang mendoakan manusia pada Tuhan dan ia juga boleh tumpang melaknat manusia. Tetapi hal yang ghaib ini ahli sains tidak dapat kesan. Mereka hanya mampu kesan yang lahir seperti hubungan matahari dengan manusia, hubungan bulan, pasang surut air laut, bintang-bintang dengan kehidupan manusia. Tentang malaikat, mereka tidak tahu.

Padahal malaikat ikut campur tangan dalam menentukan keselamatan manusia. Mereka juga mendoakan dan memberi berkat dengan izin Tuhan. Mereka juga melaknat manusia dengan izin Tuhan kerana kederhakaan manusia. Perkara yang ghaib ini ahli rohani sahaja yang boleh kesan tetapi saintis tidak boleh kesan.

Selain malaikat, jin-jin juga ada hubungan dengan hidup manusia. Ini tidak dapat dikesan oleh ahli sains, tetapi boleh dikesan oleh ahli-ahli rohani. Apa maksud jin-jin juga terlibat? Jin itu hidupnya ditumpangkan dengan manusia. Dia bergaul dengan manusia. Oleh sebab itu, apa bahasa manusia itulah bahasa jin. Kalau di Malaysia menggunakan bahasa Melayu, jin pun bercakap dalam bahasa Melayu. Di Indonesia, jin bercakap bahasa Indonesia. Kalaulah di Malaysia ada jin yang berbahasa Indonesia, bermakna jin itu berasal dari Indonesia. Jin di negara Arab berbahasa Arab. Jadi jin tumpang bahasa manusia itu untuk menunjukkan manusia lebih mulia dari jin.

Selain itu, jin juga tumpang belajar dengan manusia. Firman Allah di dalam Al Quran:

Maksudnya: “Dan (ingatlah) ketika Kami hadapkan serombongan jin kepadamu yang mendengarkan Al Quran, maka tatkala mereka menghadiri pembacaan (nya) lalu mereka berkata, ‘Diamlah kamu (untuk mendengarkannya).’ Ketika pembacaan itu selesai mereka kembali kepada kaumnya (untuk) memberi peringatan.” (Al Ahqaf: 29)

Mujurlah kita tidak nampak jin sebab kita tidak akan sanggup hendak melihatnya. Begitu juga soal makan. Jin kafir makan tulang-tulang haiwan yang disembelih oleh orang kafir. Jin Islam pula tumpang makan tulang-tulang binatang yang disembelih oleh orang Islam. Oleh sebab itu berhati-hatilah apabila membuang tulang. Buanglah pada tempatnya. Kalau tulang-tulang itu dibiarkan bersepah, jika ada jin yang datang untuk makan lalu terlanggar anak kita maka akan timbul masalah.

5. Tujuh ayat ini kalau kita jadikan panduan, ia boleh didik nafsu kita yang tujuh peringkat

Inilah hikmah terpenting dari jumlah ayat Al Fatehah yang tujuh itu. Makin kita hayati, makin kita dapat mendidik diri dan nafsu kita. Bila dikategorikan, nafsu manusia ada tujuh peringkat iaitu:

1. Nafsu ammarah
2. Nafsu lawwamah
3. Nafsu mulhamah
4. Nafsu mutmainnah
5. Nafsu radhiah
6. Nafsu mardhiah
7. Nafsu kamilah

Isi Al Quran itu terkandung dalam Al Fatehah yang terdiri dari tujuh ayat. Nafsu ada tujuh peringkat dan ayat Al Fatehah juga ada tujuh. Itu bukan kebetulan. Hikmahnya adalah, kalau Al Fatehah ini dihayati, nafsu boleh menjadi baik. Nafsu itulah yang menentukan celaka atau bahagia, patuh atau tidak patuhnya kita pada Tuhan. Paling-paling lemah, Al Fatehah atau isi Al Quran ini dapat mendidik nafsu sampai ke peringkat mulhamah. Walaupun nafsu mulhamah ini masih belum mantap, masih goyang tapi itu pun dikira sudah baik. Itulah nafsu orang soleh. Manakala mutmainnah pula, ia peringkat nafsu yang sudah istiqamah, sudah tetap serta tidak mudah goyang.

Di sini juga dapat kita faham bahawa manusia akan bermula dengan nafsu yang paling jahat kepada nafsu yang paling baik kalau dia benar-benar mengendalikan nafsunya itu. Kalaulah manusia menghabiskan banyak masanya untuk mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan nafsu dan mempraktikkannya, sesungguhnya manusia akan mampu meningkatkan dirinya dari tahap ke tahap. Dia akan dapat meningkatkan dirinya daripada bernafsu ammarah kepada lawwamah, mulhamah, mutmainnah dan paling tinggi akan sampai kepada mardhiah. Namun ada di kalangan manusia yang mampu sampai kepada nafsu kamilah; nafsu yang paling atas; iaitu para nabi dan rasul. Manusia biasa boleh menjangkau sampai nafsu mardhiah sahaja kalau dia sangat berusaha mengendalikan nafsunya.

Cara untuk kita mengendalikan nafsu hingga sampai ke taraf malaikat, itu semua mesti dirujuk kepada Al Quran. Ia tidak boleh dirujuk kepada ilmu jenis lain. Siapa yang boleh menguasai Al Quran sepenuhnya dan mempraktikkan Al Quran terhadap nafsunya, maka dia akan merasai bagaimana dia merangkak beralih dari satu tahap ke satu tahap. Hebatnya Allah kerana menciptakan dalam diri manusia, satu nafsu yang tidak boleh dilihat tetapi memang berperanan. Kalau manusia mahu, dia boleh mentadbir nafsunya itu. Tetapi untuk itu ianya mesti dirujuk kepada Al Quran.

Ayat Al Quran itu terlalu banyak, namun Allah yang Maha Bijak telah meminta kita memberi tumpuan kepada tujuh ayat sahaja. Kalau kita boleh mengambil tujuh ayat ini untuk kita kuasai segala kekuatan yang ada di dalamnya maka kita akan boleh mengendalikan nafsu kita. Yang sebenarnya kalau kita boleh kuasai tujuh ayat itu, kita boleh sampai ke peringkat ketujuh, yang mana nafsu itu boleh kita tadbir dan kuasai. Nabi-nabi boleh melakukannya hingga mereka sampai peringkat ketujuh itu.

Allah yang menciptakan nafsu itu tujuh peringkat, tahu untuk memadankannya dengan tujuh ayat dari surah Al Fatehah itu. Allah SWT menetapkan kekuatan tujuh ayat Al Fatehah itu boleh mengendalikan tujuh peringkat nafsu itu walaupun sifatnya tidak sama. Namun kita seperti diberi amaran bahawa kebanyakan manusia tidak akan mampu untuk mengambil seluruh kekuatan Al Fatehah itu untuk memerangi nafsu sehingga peringkat tertinggi melainkan setakat mulhamah atau paling tinggi mutmainnah.

Maha Besar Tuhan yang mampu mencipta tujuh ayat yang dengan kekuatannya mampu berhadapan dengan tujuh peringkat nafsu. Saintis pun tidak pernah boleh mengesan kehadiran nafsu itu tetapi Allah boleh wujudkannya dan Allah berkata bahawa Dia membuatnya sebanyak tujuh jenis. Namun orang rohani yang diberi ilham oleh Allah boleh melihat kekuatan Al Fatehah ini yang dirangkum dalam tujuh ayat. Rupanya walaupun ilmunya ilham tetapi ia bersifat falsafah. Iaitu melihat keajaiban ciptaan Tuhan merangkumkan kekuatan 6,666 ayat itu ke dalam tujuh ayat sahaja yang mana ia boleh dipakai untuk mengendalikan tujuh peringkat nafsu. Ia bukan kebetulan. Seseorang yang dhaif dalam mengambil tujuh ayat ini maka dia akan dhaif dalam mengendalikan tujuh tahap nafsu itu.

Jadi di sini kita sudah nampak kebesaran Fatehah padahal baru memperkatakan kulit atau muqaddimahnya sahaja. Baru di pintu Fatehah, belum masuk ke dalam tetapi sudah nampak besar isinya. Oleh sebab itulah saya lebih suka mengatakan Al Fatehah itu ‘Surah Yang Dapat Kemenangan’ daripada menamakan ia ‘Surah Pembukaan’.

Kalau ulama masyhurkan Al Fatehah itu sebagai Surah Pembukaan kerana ia diletak di depan Al Quran, itu tidak salah tetapi bagi saya elok dimasyhurkan sebagai Surah Kemenangan sebab pengertiannya lebih luas. Ini kerana ia merangkumi semua kehidupan langit dan bumi, yang ghaib dan rohani seperti Syurga, Neraka, nafsu dan lain-lain. Tuhan sendiri dalam menamakan surah ini menggunakan isim fi’il - ‘yang telah mendapat kemenangan’. Lebih baik makna ini kita masyhurkan kerana Surah Fatehah itu menentukan seseorang itu mendapat kemenangan atau tidak sama ada di dunia mahupun di Akhirat. Agar dengan itu hidup ini dipandang berat dan tidak disia-siakan. Jangan dianggap semuanya kebetulan. Ia ada hubung kaitnya dengan hidup kita.


JANGAN GOLPUT



Menurut Amin, dengan menjadi Golput akan menjadikan bangsa ini menjadi lebih terpuruk karena tidak ada lagi orang yang mau mengerti terhadap pemimpin bangsa. Akibat paling parah adalah munculnya "imam" (pemimpin) sinting karena para warga yang ada sudah tidak mau berpikir bagaimana memilih pemimpin yang baik. "Kita
harus mampu menjadikan pemilu ini sebagai momentum untuk memilih pemimpin bangsa yang benar-benar mampu mengubah nasib bangsa ini menjadi lebih baik," tandasnya.


AYOOO..PILIH YANG BERISI...!!!

Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra. berkata, Rasulullah saw. bersabda: “Barangsiapa memilih seseorang menjadi pemimpin untuk suatu kelompok, yang di kelompok itu ada orang yang lebih diridlo’i Allah dari pada orang tersebut, maka ia telah berkhianat kepada Allah, Rasul-Nya dan orang-orang yang beriman.”

Inilah bunyi lengkap hadits tersebut:

عن ابن عباس ، رضي الله عنهما قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : « من استعمل رجلا من عصابة وفي تلك العصابة من هو أرضى لله منه فقد خان الله وخان رسوله وخان المؤمنين » « هذا حديث صحيح الإسناد ولم يخرجاه »

(Kitab Al Mustadrak Lishshahihaini, Imam Al Hakim, Juz 16, halaman 345.)

Kata عصابة bermakna komunitas yang berjumlah antara 10 – 40 orang.

Kata خان الله Idhofah: berkhianat kepada Allah (ancaman keras).

Subhanallah, memilih pemimpin tidaklah perkara sederhana, ia merupakan hajat besar kehidupan manusia.

Memilih pemimpin tidak sekedar perkara cabang dalam agama, namun bagian dari masalah prinsip.

Dalam komunitas kecil saja, memilih pemimpin harus bertanggung jawab, apalagi memilih pemimpin untuk mengurus suatu Bangsa, Propinsi, Kabupaten dst.

Sungguh, penisbatan berkhianat kepada Allah swt, Rasul-Nya dan kaum mukminin, merupakan ancaman keras bagi siapapun yang tidak bertanggung jawab dalam memilih pemimpin.

Saudaraku, agar kita terhindar dari ancaman ini, marilah kita perbanyak informasi, pengetahuan terhadap calon-calon pemimpin yang ada, untuk selanjutnya kita pilih sesuai hati nurani kita.

Kita berlindung kepada Allah swt, agar tidak termasuk dalam katagori ancaman hadits ini. Amin Yaa Rabbal ‘Aalamin. Allahu A’lam.