Minggu, 31 Juli 2011

Puasanya Orang Puasa

by Abu Sangkan 2010

Besok Pagi puasa !! media televisi berlomba menyuguhkan acara-acara religi terbaiknya.


Tidak kalah penting artis pendukungnya telah mempersiapkan baju tahunannya, bahkan para komedian telah dikontrak bertugas mengocok perut pemirsa sementara ustadznya menjadi figuran. Ini alasan para pembuat program televisi bahwa ustadz sudah tidak menarik lagi. Ini menandakan orang indonesia butuh tertawa dan senyum selama Ramadhan, bisa mengusir stress sesaat. Yang penting ada ustadznya. Tapi tidak apa-apa masih lumayan sebulan kita akan merasakan keindahan Ramadhan secara simbolis.

Keindahan Ramadan pernah saya alami dikampung semasa kecil. kenangan berkumpul dengan teman-teman sepermainan dengan canda rianya yang terkadang konyol dan lucu. hiburan televisi , masih belum ada,kreativitas membuat suasana segar terjadi karena kondisi masa itu. semua orang lucu dan menyenangkan, tanpa bantuan komedian. Tapi saya merasakan pemahaman puasa orang-orang dewasa masa itu, sangat berbeda. ada puasa yang diajarkan leluhur dan ada puasa yang diajarkan agama Islam.

Rabu, 20 Juli 2011

Istri-istri Rasululloh SAW



Berikut ini kita tampilkan nama-nama Istri Nabi Muhammad SAW beserta sekilas penjelasannya:

1. SITI KHADIJAH: Nabi mengawini Khadijah ketika Nabi masih berumur 25 tahun, sedangkan Khadijah sudah berumur 40 tahun. Khadijah sebelumnya sudah menikah 2 kali sebelum menikah dengan Nabi SAW. Suami pertama Khadijah adalah Aby Haleh Al Tamimy dan suami keduanya adalah Oteaq Almakzomy, keduanya sudah meninggal sehingga menyebabkan Khadijah menjadi janda. Lima belas tahun setelah menikah dengan Khadijah, Nabi Muhammad SAW pun diangkat menjadi Nabi, yaitu pada umur 40 tahun. Khadijah meninggal pada tahun 621 A.D, dimana tahun itu bertepatan dengan Mi’raj nya Nabi Muhammad SAW ke Surga. Nabi SAW sangatlah mencintai Khadijah. Sehingga hanya setelah sepeninggalnya Khadijah lah Nabi SAW baru mau menikahi wanita lain.

Minggu, 03 Juli 2011

Keseimbangan Emosi

Oleh Muhammad Saifudin Kodiran

Allah SWT dalam surah an-Nas mengajarkan setiap hamba untuk memohon perlindungan kepada-Nya agar terhindar dari keadaan al-waswas. Permohonan dalam surah itu menggunakan tiga sifat sekaligus, yaitu Rabbin Nas, Malikin Nas, dan Ilahin Nas. Kata Rabb bermakna pemelihara, pendidik, dan pencipta yang berkonotasi dengan sifat kasih-sayang; Malik, bermakna raja dan penguasa dengan kesan bijaksana, tegas, dan adil; dan Ilah berkenaan dengan ubudiah dan keyakinan.



Ketiga sifat itu digunakan untuk memohon perlindungan dari satu masalah saja, yaitu al waswas fi shudurin nas. Al-waswas secara bahasa berarti bisikan-bisikan suara halus yang merasuk dalam sanubari. Dengan bahasa sederhana, bisa dipahami sebagai rangkaian situasi emosional yang tidak seimbang dan kerap menyesakkan dada.

Keseimbangan emosi merupakan ciri pribadi yang sehat. Keseimbangan emosi menjadi faktor terpenting bagi efektivitas nalar untuk mampu bekerja secara baik. Alquran menilai bahwa menjaga keseimbangan emosi (al-kadziminal ghaizh) adalah ciri dari ketakwaan. (QS Ali Imran [3]: 134).

'Elite Indonesia Merendahkan Bahasanya?!'

Oleh Ajip RosidiBudayawan

Ajip Rosidi adalah sastrawan terkemuka Indonesia yang lahir pada 31 Januari 1938 di Jatiwangi, Majalengka, Jawa Barat. Ia menulis secara otodidak semenjak usia 14 tahun. Penerima gelar doktor honoris causa dari Universitas Padjadjaran, Bandung, ini juga disebut sebagai sastrawan Indonesia paripurna. Selain itu, dia juga telah membuktikan diri sebagai juru bicara mengenai kebudayaan Indonesia di luar negeri, terutama ketika dia mengajar di berbagai universitas di Jepang selama 22 tahun. Ajip juga menjadi ketua Yayasan Rancage yang semenjak tahun 1988 setiap tahunnya memberikan penghargaan kepada para sastrawan yang menulis dalam bahasa Jawa, Sunda, dan Bali.