Kamis, 15 Januari 2009

Gelombang Tinggi di Samudera Hindia Sampai 17 Januari


Warga melihat gelombang besar yang menghantam tanggul penahan ombak di Pelabuhan Ikan Muara Angke, Jakarta Utara, Selasa (13/1)


CILACAP, SELASA — Gelombang di perairan pantai selatan Jawa hingga di tengah Samudera Hindia pada Selasa (13/1) masih cukup tinggi berkisar 2,5 meter-3 meter. Berdasarkan prakiraan Stasiun Meteorologi Kelas I Badan Meteorologi dan Geofisika Cilacap, gelombang tinggi itu akan terus terjadi sampai tanggal 17 Januari besok.

Menurut salah seorang prakirawan cuaca di stasiun itu, Teguh Wardoyo, kondisi angin dan gelombang laut di Samudera Hindia saat ini tak hanya dipengaruhi oleh angin tekanan rendah yang berpusat pada badai Charlotte di Teluk Carpentaria, Australia, tetapi juga dipengaruhi oleh angin bertekanan rendah yang berpusat di Laut China Selatan.

"Kedua pusat angin tekanan rendah itu menyebabkan angin di sekitar Samudera Hindia berembus cukup kencang dan gelombang laut pun menjadi tinggi," katanya.

Dalam kondisi cuaca seperti itu, menyebabkan pesisir selatan Jawa yang saat ini sedang memasuki musim angin barat dilanda angin cukup kencang. Arah angin tak hanya datang dari barat, tepatnya saat ini dari arah barat laut ke tenggara, tetapi juga dari arah selatan ke utara. Kecepatannya 27 kilometer sampai 50 kilometer per jam di tengah samudera dan 20 kilometer sampai 40 kilometer di sekitar pantai.

"Kami memprakirakan kondisi seperti ini masih berlangsung sampai tanggal 17 besok. Ini cukup berbahaya bagi kapal nelayan, kapal tongkang, ataupun ferry karena kapal-kapal itu bisa dihempas gelombang," kata Teguh.

MDN


Tidak ada komentar:

Posting Komentar