Selasa, 13 Januari 2009

Korban Tewas 900 Jiwa, Kabinet Hamas Masih Berfungsi

GAZA, SENIN — Para pemimpin Hamas di Jalur Gaza optimistis dapat memukul mundur pasukan Israel meskipun serangan udara Isarel telah melumpuhkan wilayah tersebut. Serangan yang dimulai sejak 27 Desember 2008 itu telah menewaskan lebih dari 900 orang Palestina.

Dalam sebuah pernyataan yang dibagikan kepada media massa, Hamas mengatakan, kabinetnya masih terus berfungsi sebagai pemerintah. Hamas juga mengutuk Israel atas pendudukan kembali Gaza dan mengatakan bahwa pasukan invasi akan segera dipukul mundur.

"Kami memastikan kepada rakyat kami bahwa kemenangan semakin dekat daripada sebelumnya. Kami memastikan niat kami terus bekerja untuk menghentikan perang teroris terhadap rakyat kami, mengakhiri pengepungan sepenuhnya, dan membuka lagi lintasan-lintasan penyeberangan," kata kabinet Hamas dalam pernyataan tersebut.

Kekerasan di dan sekitar Gaza meletus lagi setelah gencatan senjata enam bulan berakhir pada 19 Desember 2008. Israel membalas penembakan roket pejuang Palestina ke negara Yahudi tersebut dengan melancarkan gempuran udara besar-besaran dan serangan darat ke Gaza dalam perang tidak sebanding yang mendapat kecaman dan kutukan dari berbagai penjuru dunia.

Setelah pengeboman dari udara beberapa hari, pasukan dan tank-tank Israel melakukan ofensif darat dengan bergerak ke pusat-pusat penduduk utama, termasuk Kota Gaza. Di antara 900 orang yang telah tewas, terdapat sejumlah komandan tinggi Hamas yang menjadi target Isarel.

Kelompok Hamas menguasai Jalur Gaza pada Juni tahun 2007 setelah mengalahkan pasukan Fatah yang setia kepada Presiden Palestina Mahmud Abbas dalam pertempuran mematikan selama beberapa hari. Sejak itu wilayah pesisir miskin yang berpenduduk 1,5 juta orang itu diblokade oleh Israel.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar