Rabu, 21 Januari 2009

Soal Israel, Obama Tetap Saja Mengecewakan

Laporan wartawan Kompas Imam Prihadiyoko

JAKARTA, RABU — Sikap diam Presiden Barack Obama terhadap serangan balasan pasukan Israel di Jalur Gaza, Palestina, mengecewakan dan menimbulkan rasa pesimistis bahwa Amerika di bawah pemerintahan Obama akan membawa perubahan kebijakan tradisional AS di bidang ekonomi, politik, dan keamanan dalam membela sekutu tradisionalnya seperti Israel. Demikian siaran pers yang diterima Kompas dari Ketua Umum Jenderal Soedirman Center Bugiakso di Jakarta, Rabu (21/1).


Warga Palestina memeriksa kerusakan di sebuah bengkel setelah sebuah pesawat tempur F-16 Israel menyerang Khan Younis, selatan Jalur Gaza, Kamis (18/12). Serangan ini terjadi sehari sebelum berakhirnya gencatan senjata selama enam bulan antara Israel dan kelompok Hamas yang menguasai Jalur Gaza. Serangan udara ini juga setelah terjadi serangan roket dari Jalur Gaza ke wilayah Israel.


"Serangan Israel ini merupakan tragedi kemanusian dan tragedi demokrasi dalam politik luar negeri Amerika. Pasalnya, jelas terlihat Israel telah melakukan pelanggaran serius terhadap Hukum Humaniter dan Hukum Internasional Hak Asasi Manusia, karena Kejahatan Agresi, dan Kejahatan Perang serta Kejahatan terhadap Kemanusiaan Israel. Israel bahkan menggunakan bom fosfor dan melakukan bombardemen terhadap permukiman penduduk, rumah sakit, dan ketiadaan perlindungan terhadap non combatant, seperti ibu-ibu, anak-anak, dan orang-orang sakit," demikian bunyi siaran pers tersebut.

Apa yang dilakukan Israel ini, di mata komunitas internasional jelas merupakan kejahatan internasional sebagaimana yang diatur lewat Statuta Roma tahun 1998. Dan tentu saja ketidakhormatan Israel terhadap hukum Humaniter, Hukum Internasional HAM, dan Resolusi-resolusi PBB, jelas dikarenakan posisinya yang didukung Amerika.

Imam Prihadiyoko


Tidak ada komentar:

Posting Komentar